aku dan diriku

aku dan diriku

Kamis, 11 November 2010

Minggu penuh perjuangan

Bisa dibilang bahwa uda hampir 2 minggu ini saya terus bergadang dan bergadang demi tugas dan kuliah. Kadang-kadang saya berpikir, apakah pengorbanan yang telah saya lakukan telah sepantas dengan apa yang telah saya berikan. Kadang saya melihat orang lain hanya bersantai, tidak memperdulikan kuliah dan nilai mereka. Hidup mereka sangat terlihat sangat santai tanpa beban. Tapi di sisi lain, saya juga melihat ada beberapa teman saya yang bahkan saya bilang lebih parah dari saya. Bergadang lebih malam lagi, belajar lebih keras lagi.

Ketika hari rabu, 10 November krmn saya diajak ngobrol dengan salah satu teman baik saya, yang sering membantu saya, sudah kenal lama sejak kuliah. Dia tahu saya memang orangnya sangat aktif dalam hal organisasi, senang mengikuti berbagai hal yang berhubungan dengan organisasi. Ketika saat itu, dia menawari saya menjadi koor acara (yang menurut saya sih suatu kebanggaan bagi saya, dipercayakan oleh dia beserta teman-temannya). Akan tetapi saya menolak, dan satu pernyataan yang diucapkan dari dia. Kurang lebih seperti ini : Cen, kenapa kamu ga seperti dulu, biasanya selalu aktif?

Saya tersadarkan, kembali flash back ke masa awal kuliah sampai sekarang. Begitu banyak hal yang telah dilalui, suka maupun duka. Berbagai pengorbanan pun telah saya berikan. Dulu masih kepikiran, kalau nilai jelek, yah bisa diulang. kalau pengalaman mah bakalan datang sekali seumur hidup. Salah satu alasan kenapa saya senang berorganisasi karena bisa mengenal banyak orang, bisa mempelajari hal-hal positif dari mereka, menginspirasi saya untuk menjadi lebih dan lebih lagi.

Akan tetapi, sekarang saya lebih fokus ke kuliah. Sangat ingin memperoleh nilai yang memuaskan (sekarang ini merasa nilai menjadi sangat penting). Pernah terpikir, bahwa IPK bukan segalanya, akan tetapi perusahaan melihat IPK sebagai suatu syarat mutlak untuk memasuki lingkungan kerja mereka.

Begitu banyak hal yang telah saya korbankan, hingga sekarang ini kadang-kadang merasa telah kehilangan beberapa hal terpenting dalam hidup. Akan tetapi saya menyadari bahwa, masih banyak orang di luar sana masih lebih parah dari kondisi saya sekarang ini.

Semoga ada hikmah dibalik semua ini....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar